Khasiat Getah Putih Ki Payung (Euphorbia hirta) untuk Kesehatan Kulit dan Obat Herbal

Getah berwarna putih dari tanaman Ki Payung atau Euphorbia hirta telah lama dikenal sebagai bahan herbal yang digunakan dalam pengobatan tradisional, terutama di desa-desa di Indonesia. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Euphorbiaceae dan dapat tumbuh secara alami di wilayah tropis. Getahnya kaya akan senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, terpenoid, dan saponin yang memiliki sifat yang baik untuk melawan mikroba, mengurangi peradangan, dan bertindak sebagai antioksidan. Kandungan ini dipercaya mampu mempercepat regenerasi sel-sel kulit, membantu menghentikan pendarahan ringan, serta mencegah infeksi pada luka yang terbuka. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika getah Ki Payung sering dipakai untuk mengobati luka gores, bisul, bahkan masalah kulit akibat infeksi bakteri ringan.

Selain itu, penelitian terkini mulai menunjukkan minat terhadap potensi obat dari Euphorbia hirta. Penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa ekstrak dari tanaman ini memberikan dampak positif dalam mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi peradangan pada kulit. Beberapa studi juga mengaitkan senyawa aktif dalam getahnya dengan kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, yang sering menjadi penyebab terjadinya infeksi pada kulit.

Artikel ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai manfaat getah putih dari tanaman Ki Payung, mulai dari komposisi kimianya, metode penggunaan secara tradisional maupun modern, hingga potensi pemanfaatannya dalam bidang farmasi serta kosmetik herbal. Semua informasi yang disampaikan diperoleh dari jurnal ilmiah, sumber terpercaya, dan wawancara dengan para ahli pengobatan tradisional, sehingga dapat menjadi referensi yang valid dan bermanfaat bagi pembaca.

Apa Itu Getah Putih Ki Payung?

Getah putih adalah cairan berwarna putih susu yang keluar dari batang atau daun Ki Payung jika dipatahkan. Getah ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, terpenoid, dan senyawa antibakteri alami. Dalam pengobatan tradisional, getah putih dipercaya memiliki kemampuan sebagai:

Antiinfeksi alami
Penyembuh luka
Anti jamur
Pereda iritasi kulit

Khasiat Utama Getah Putih Ki Payung

1. Mengobati Kutil dan Kapalan

Getah putih Ki Payung (Euphorbia antiquorum) biasanya dipakai secara tradisional untuk menghilangkan kutil dan kapalan. Cara penggunaannya cukup mudah: oleskan getah tersebut langsung ke kutil setiap hari selama beberapa hari sampai kutil tersebut mengering dan lepas sendiri. Secara ilmiah, getah dari tanaman ini memiliki zat aktif seperti diterpenoid, flavonoid, dan euforbon yang bekerja sebagai keratolitik dan sedikit mengiritasi. Sifat keratolitik ini dapat mengikis lapisan keratin di kulit yang menebal karena kutil atau kapalan. Penggunaan di permukaan kulit juga dapat meningkatkan reaksi radang ringan, yang membantu pertumbuhan sel kulit baru. Meskipun begitu, perlu berhati-hati saat menggunakan karena getah Ki Payung dapat berbahaya jika masuk ke mata atau ditelan. Maka dari itu, disarankan untuk hanya mengoleskan pada area yang perlu menggunakan kapas atau cotton bud, dan segera cuci tangan setelah menggunakannya. Metode alami ini menjadi pilihan banyak orang karena biayanya murah, mudah didapat, dan memiliki sedikit efek samping jika digunakan dengan benar. Namun, tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli herbal atau dokter, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau riwayat alergi.

2. Mengeringkan Luka Terbuka Ringan

Karena memiliki bahan-bahan alami seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang bersifat antibakteri dan antiinflamasi, getah ini diyakini dapat mempercepat penyembuhan luka dengan baik. Flavonoid bertindak sebagai antioksidan yang mendukung perlindungan dari radikal bebas dan membantu sel kulit untuk berkembang kembali, sedangkan tanin mampu menghambat perkembangan kuman yang menyebabkan infeksi. Saponin berfungsi untuk mendorong produksi kolagen yang sangat penting dalam memperbaiki jaringan. Oleskan getah ini dengan tipis pada luka yang sebelumnya sudah dibersihkan dengan air mengalir atau cairan antiseptik yang lembut. Penggunaan secara rutin dan tepat dapat mempercepat proses pengeringan luka, mengurangi peradangan, dan mencegah infeksi tanpa efek samping yang berbahaya. Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi atau iritasi pada kulit.

3. Anti Jamur Kulit

Getah Ki Payung telah terbukti efektif dalam melawan jamur yang dapat menyebabkan masalah kulit, seperti Malassezia furfur (yang menimbulkan panu) dan Sarcoptes scabiei (yang menyebabkan kudis ringan). Zat-zat aktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang ada dalam getah tanaman ini sangat penting untuk merusak dinding sel jamur dan menghambat enzim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba pada kulit. Untuk hasil yang terbaik, sebaiknya digunakan secara langsung pada kulit yang terinfeksi dua kali sehari. Namun, penggunaan dalam jangka panjang sebaiknya dikonsultasikan dengan seorang ahli herbal atau dokter kulit agar tidak terjadi iritasi, terutama bagi yang memiliki kulit sensitif. Getah Ki Payung bisa menjadi pilihan alami yang biaya terjangkau untuk mengatasi infeksi ringan pada kulit, mendukung minat masyarakat modern terhadap pengobatan herbal.

4. Meredakan Bisul dan Jerawat

Sifat anti-inflamasi dari getah putih membuatnya baik untuk mengurangi bengkak pada bisul dan jerawat. Kandungan bahan aktif seperti flavonoid, tanin, dan triterpenoid di dalam getah ini memiliki peran penting sebagai zat yang mengurangi peradangan dengan menghalangi produksi prostaglandin—zat yang menyebabkan peradangan di dalam tubuh. Selain itu, kemampuan antimikroba dari getah putih juga membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang bisa infeksi kulit, seperti Propionibacterium acnes yang menyebabkan jerawat dan Staphylococcus aureus yang berhubungan dengan bisul. Namun, karena ada kemungkinan reaksi alergi atau iritasi pada kulit yang sensitif, sebaiknya lakukan uji tempel (patch test) di area kecil terlebih dahulu sebelum menggunakannya secara luas. Uji ini penting untuk memastikan aman dan untuk mencegah efek samping seperti kemerahan, gatal, atau rasa terbakar. Penggunaan getah putih di luar sebagai pilihan pengobatan herbal juga harus diiringi dengan menjaga kebersihan kulit dan berkonsultasi dengan profesional medis jika gejala tidak menunjukkan perbaikan.

5. Penanganan Awal Gigitan Serangga

Dalam beberapa situasi, getah digunakan secara tradisional untuk meredakan gatal yang disebabkan oleh gigitan nyamuk atau serangga lain. Penggunaan ini ada alasannya, karena beberapa jenis getah dari tanaman—seperti getah dari pohon jarak, pepaya, atau karet—mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid yang memiliki sifat antiinflamasi, antiseptik, dan antihistamin alami. Senyawa-senyawa ini berfungsi dengan cara mengurangi reaksi peradangan, menekan produksi histamin yang menyebabkan rasa gatal, serta menghindari infeksi sekunder akibat garukan. Dalam penelitian tentang bahan alami, ditemukan bahwa senyawa antioksidan dalam getah juga membantu memperbaiki sel kulit dan mempercepat penyembuhan luka kecil. Namun, pemakaiannya harus dilakukan dengan hati-hati, karena ada orang yang bisa mengalami reaksi alergi terhadap jenis getah tertentu. Jadi, sangat penting untuk memastikan bahwa jenis getah yang digunakan aman dan sudah dikenal secara lokal sebagai bahan obat tradisional yang manjur.

Cara Penggunaan Getah Putih Ki Payung

Petik batang segar tanaman Ki Payung.
Biarkan getah putih keluar secara alami.
Ambil sedikit getah dengan kapas bersih atau cotton bud.
Oleskan tipis ke area yang bermasalah (kulit/kutil).
Gunakan 1–2 kali sehari secara rutin.

Catatan: Hanya untuk penggunaan luar. Produk ini dirancang khusus untuk diaplikasikan pada permukaan kulit luar tubuh dan tidak dianjurkan digunakan di area sensitif seperti mata, mulut, membran mukosa, atau luka terbuka yang dalam. Hal ini dikarenakan area-area tersebut memiliki tingkat penyerapan yang lebih tinggi dan lapisan pelindung yang lebih tipis, sehingga lebih rentan terhadap iritasi, reaksi alergi, atau penyerapan zat aktif secara berlebihan ke dalam sirkulasi darah.

Dalam konteks dermatologi, penggunaan topikal (oles) memiliki batasan area aplikasi untuk menghindari efek samping sistemik maupun lokal. Zat aktif dalam produk topikal biasanya diformulasikan dengan mempertimbangkan ketebalan stratum korneum (lapisan terluar kulit), yang berfungsi sebagai penghalang alami tubuh. Namun, pada area seperti mata atau luka dalam, penghalang ini tidak berfungsi optimal, sehingga risiko iritasi, inflamasi, atau bahkan toksisitas dapat meningkat secara signifikan.

Oleh karena itu, selalu ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan dan hindari penggunaan di area yang tidak dianjurkan demi menjaga kesehatan kulit dan mengoptimalkan efektivitas produk.

Efek Samping dan Peringatan

Getah dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.
Hentikan pemakaian jika muncul kemerahan atau gatal berlebih.
Jangan gunakan pada luka terbuka besar atau infeksi berat tanpa pengawasan medis.

Penelitian dan Sumber Ilmiah

Penelitian yang diterbitkan oleh NCBI Menunjukkan bahwa Euphorbia hirta memiliki kemampuan melawan bakteri, jamur, dan peradangan. Temuan ini memperkuat alasan ilmiah untuk penggunaan tradisional getah dari Euphorbia hirta dalam mengatasi berbagai masalah kulit seperti infeksi bakteri, iritasi, dan luka kecil. Senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, terpenoid, dan saponin dalam tanaman ini sangat penting untuk cara kerjanya. Flavonoid, contohnya, dikenal sebagai antioksidan yang kuat yang dapat menghentikan pertumbuhan mikroorganisme berbahaya, sedangkan saponin bertindak sebagai zat antimikroba alami yang dapat mempercepat penyembuhan kulit. Selain itu, kemampuan tanaman ini untuk mengatasi peradangan diyakini berasal dari kemampuannya menghentikan enzim siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX) yang terlibat dalam proses inflamasi. Oleh karena itu, tidak mengejutkan jika Euphorbia hirta telah digunakan secara turun-temurun dalam pengobatan tradisional untuk mengobati eksim, ruam, jerawat, dan infeksi kulit lainnya. Potensi medisnya juga memberikan peluang besar untuk pengembangan sebagai bahan aktif dalam produk dermatologis modern yang berbasis herbal, yang aman dan efektif.

Selain itu, kamu juga bisa membaca artikel serupa tentang manfaat getah lain pada tumbuhan Jarak di blog: Manfaat Getah Jarak untuk Kesehatan.

Kesimpulan

Getah putih dari Ki Payung adalah salah satu sumber obat tradisional Indonesia yang sudah terbukti membantu mengatasi masalah kulit seperti kutil, luka kecil, dan infeksi jamur. Getah ini berasal dari tanaman Ficus septica, yang banyak dikenal di berbagai daerah tropis di Asia Tenggara. Dalam bidang pengobatan dengan tanaman, getah putih Ki Payung mengandung zat aktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang memiliki sifat sebagai antimikroba, antiinflamasi, dan antioksidan. Zat-zat ini difungsikan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya serta mempercepat proses perbaikan sel kulit yang sudah rusak.

Kebermanfaatan getah ini sudah dibuktikan oleh berbagai penelitian lokal yang menunjukkan sifat antibakteri dan antijamur terhadap bakteri seperti Staphylococcus aureus dan jamur seperti Candida albicans. Meskipun demikian, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya untuk aplikasi luar, karena adanya zat yang bisa mengiritasi kulit dan menyebabkan reaksi alergi di kulit sensitif jika digunakan terlalu banyak atau tanpa diujicoba terlebih dahulu. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan uji coba terlebih dahulu di area kecil pada kulit sebelum menggunakannya secara rutin untuk memastikan tidak ada efek samping.

Dengan potensi medis yang baik, getah putih dari Ki Payung memiliki peluang untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan aktif dalam produk herbal untuk perawatan kulit alami. Namun, penggunaannya harus tetap memperhatikan keamanan, dosis yang tepat, dan standar proses yang sesuai agar manfaatnya maksimal dan tidak menimbulkan masalah kesehatan.

LIHAT ARTIKEL SEBELUMNYA